RSS

Tugas 2 Jurnal Portofolio Saham



JURNAL PORTOFOLIO SAHAM
ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”





Oleh :
Ayu Rachmani (21214884)
KELAS 1EB10
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : PeREKONOMIAN INDONESIA
Dosen : ADITYA RIAN RAMADHAN, SE
                                                                Universitas gunadarma








ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Kasus Penggunaan Model Indeks Tunggal Pada Saham LQ-45)


Abstrak

Semakin berkembangnya perekonomian dunia dan naiknya peringkat Indonesia menjadi investment grade, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) cenderung lebih diminati oleh investor luar negeri. Meskipun demikian, investasi portofolio tetap disinyalir akan mengalami penurunan dikarenakan faktor perlambatan perekonomian global sebagai akibat terjadinya krisis keuangan di benua Eropa, sehingga investor tidak tertarik berinvestasi pada portofolio meski di negara yang telah memperoleh rating investment grade. Analisis portofolio saham ini akan memberikan perbandingan antara tingkat risiko dan tingkat keuntungan dari portofolio saham, sehingga bisa dibentuk portofolio saham yang optimal, yakni portofolio saham yang dapat memberikan tingkat keuntungan tertinggi pada tingkat risiko tertentu dari portofolio yang dapat memberikan tingkat keuntungan tertentu pada tingkat risiko yang terendah.

Tujuan penelitian untuk mengetahui bentukan portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal pada saham-saham indeks LQ 45.

Metodologi Penelitian ini menggunakan metode indeks tunggal. Populasi pada penelitian ini adalah saham indeks LQ 45. Pengolahan data menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk menguji signifikan beta persamaan regresi berdasarkan model indeks tunggal.

Hasil Penelitian metode indeks tunggal membentuk portofolio optimal dengan proporsi dana Bank Central Asia Tbk sebesar 82,03%, PT Astra Internasional Tbk sebesar 8,31%, Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 4,32%, PT United Tractor Tbk sebesar 3,30%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 1,45%, Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar 0,54% dan PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,05%.



















BAB 1
LATAR BELAKANG






Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor. Pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Dapat dikatakan pasar modal memiliki peran yang strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat investasi bagi masyarakat. Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan dan pendanaan bagi kegiatan usaha masyarakat. Bagi perusahaan yang membutuhkan dana, perusahaan dapat menjual surat berharganya ke dalam bentuk saham, yang kemudian dijual di pasar primer (primary market), surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial public offering/IPO). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market).

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut setiap investor untuk melakukan investasi dengan tepat, sehingga tingkat pengembalian atau pendapatan yang merupakan tujuan utama masing-masing investor dapat tercapai sesuai dengan yang sudah ditargetkan. Setiap investasi yang dilakukan harus melihat terlebih dahulu beberapa faktor, baik faktor kondisi ekonomi maupun faktor keadaan-keadaan yang mempengaruhi kondisi ekonomi itu sendiri, juga keadaan perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan tempat untuk menginvestasikan dananya tersebut.

Pemilihan saham dalam diversifikasi saham harus didasarkan pada kondisi fundamental perusahaan. Penelitian ini akan menjadikan indeks LQ 45 sebagai populasi. Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar, hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentukan portofolio dengan menggunakan model indeks tunggal pada saham-saham indeks LQ 45.

Penelitian ini meneliti tentang analisis investasi dan penetuan portofolio optimal di Bursa Efek Jakarta (Studi Komparatif Metode Indeks Tunggal dan Metode Random). Penelitian ini menunjukkan bahwa penentuan portofolio dengan menggunakan Model Indeks Tunggal dapat memberikan return yang optimal dibandingkan dengan penentuan portofolio secara random atau acak.


Penelitian ini tentang Analisis Portofolio Saham pada PT. Astra Internasional, Tbk; PT. HM. Sampoerna, Tbk; dan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Penelitian ini memberikan informasi bahwa analisis portofolio sangat berperan bagi para investor dalam menentukan besarnya proporsi dana dari beberapa saham yang telah dipilih agar memperoleh keuntungan yang optimal.








TINJAUAN PUSTAKA

Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investasi saham perusahaan go public, merupakan investasi yang berisiko tinggi, karena rentan terhadap perubahan, baik berupa perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri. Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return).
Investasi akan menimbulkan resiko. Untuk meminimalkan resiko tersebut, investor membentuk portofolio. Dalam pembentukan portofolio, investor selalu menginginkan return yang maksimal dengan resiko yang rendah.
Portofolio adalah kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang mendorong investor untuk berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.



BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode indeks tunggal. Populasi pada penelitian ini adalah saham indeks LQ 45. Pengolahan data menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk menguji signifikan beta persamaan regresi berdasarkan model indeks tunggal.

Penelitian ini dilakukan pada Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia (PRPM-BEI). Pengambilan dan pengolahan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2012.

Populasi adalah kumpulan dari individu dan kualitas serta ciri-ciri yang telah diterapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang menjadi komponen saham-saham indeks LQ 45 dari tahun 2008 sampai dengan 2011.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil atau diteliti. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 18 sampel. Sampel yang dipilih telah memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :

a)      Masuk dalam rangking 45 terbesar dari total transaksi daham di pasar reguler

b)     Membagikan secara periodik deviden           

c)      Selalu tercatat di index LQ 45 selama periode penelitian

d)     Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan nya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.


Variabel yang digunakan untuk menentukan portofolio saham yang memiliki return optimal dengan risiko tertentu dan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan investasi terdiri dari:
1. Model Indeks Tunggal ;
2. Portofolio Optimal, yang memiliki indikator variabel, sebagai berikut :
a) Return sekuritas (Rij)
b) Return pasar (Rmt)
c) Expected Return (ERi)
d) Tingkat pengembalian bebas risiko (RBR)

Analisis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif, yaitu analisis data dengan menggunakan data berupa angka-angka. Data tersebut diperoleh dari nilai harga saham bulanan 18 sampel terpilih. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Indeks Tunggal. Beberapa rumus metode indeks tunggal, antara lain:
1. Menentukan tingkat keuntungan masing-masing saham yaitu dengan rumus:


Notasi :
Rij = return realisasi atau tingkat keuntungan yang telah terjadi
Pt = harga saham akhir
Pt-1 = harga saham awal
Dt = prosentase deviden terhadap harga saham periode sebelumnya

2. Menghitung tingkat return pasar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:




Notasi :
Rmt = Return pasar
ILQ45t = I LQ 45 periode t
ILQ45t-1 = I LQ 45 periode t-1
t = periode

3. Menghitung tingkat expected return (tingkat pengembalian yang diharapkan atas saham) dengan rumus :


Notasi :
E(Ri) = return ekspektasi atau tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi i.
Rij = return realisasi dari investasi pada saham i pada keadaan j
N = periode pengamatan

4. Menentukan tingkat pengembalian bebas risiko (RBR) yang akan menggunakan rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama periode 2008 sampai dengan periode 2011.

5. Analisis terhadap persamaan regresi Model Indeks Tunggal

Analisis regresi ini bertujuan untuk mencari bentuk persamaan dari dua variabel, yaitu variabel dependent (Return sekuritas = Ri) dan variabel independent (Return Pasar = Rm). Sekaligus untuk menguji signifikan beta persamaan regresi berdasarkan Model Indeks Tunggal adalah sebagai berikut :

Ri = αi + βi.Rm + ei

Notasi :
Ri = Return sekuritas ke-i
αi = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independent terhadap return pasar
βi = beta yang merupakan koefisien mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan Rm
Ei = kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasi sama dengan nol atau E(ei) = 0


6. Penentuan Portofolio Optimal
a. Penentuan tingkat saham tertinggi hingga terendah terhadap ERB (exces return to beta) dengan rumus :


Notasi :
ERBi = excess return to beta sekuritas ke-i
E(Ri) = return ekspektasi berdasarkan models indeks tunggal untuk sekuritas ke-i
RBR = return aktiva bebas risiko
 = beta sekuritas ke-i
b. Penentuan Cut off Rate dan Cut off point (C*) dengan rumus :









i







s M
2 å Aj

Ci =






j =1




















i














1 +s M
2 åBj









j =1

Notasi:







s M 2


= varian dari return indeks pasar





dimana :

Ai =

[E(Ri) - RBR ]bi






s ei
2















dan




Bi =

bi 2






s ei
2


















Notasi :

s ei
2 =

varian   dari   kesalahan   residu


sekuritas ke-i yang juga merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematik.

7.    Menentukan besarnya proporsi dana dengan rumus :


wi =


Zi






k
















åZj








j =1





Dimana nilai Zi adalah sebesar :


Zi =


bi
(ERBi -C *)


s ei
2







Notasi :





Wi





= proporsi sekuritas ke-i


k





=   jumlah   sekuritas   di


portofolio optimal


bi





= beta sekuritas ke-i

s ei
2
= varian dari kesalahan residu

sekuritas ke-i

ERBi
=   excess   return   to   beta

sekuritas ke-i

C*

=  nilai  cut  off  point  yang














merupakan nilai Ci terbesar

8. Menentukan return ekspektasi dan risiko portofolio optimal dengan menggunakan rumus :

E(RP ) = a p  + bp .E(RM )

s p 2  = bp 2 .s M 2  +s ei 2


BAB IV
HASIL PENELITIAN

Data dalam penelitian ini adalah harga saham tahunan, indeks LQ 45 dan suku bunga SBI. Sampel dari penelitian ini adalah 18 perusahaan, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT Timah Tbk (TINS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Pembentukan portofolio optimal :
1.      Tingkat Keuntungan (Actual Return) Saham Individu

Ringkasan hasil perhitungan actual return saham individu


No
Kode
2008
2009
2010
2011
Total
1
AALI
-0,650000
-0,540816
4,822222
-0,171756
3,459650
2
ANTM
-0,756425
1,018349
0,113636
-0,338776
0,036785
3
ASII
-0,613553
2,289100
0,572046
0,356554
2,604146
4
BBCA
-0,109589
0,492308
0,319588
0,250000
0,952306
5
BBRI
0,236486
0,672131
0,372549
-0,357143
0,924024
6
BDMN
-0,471981
0,467742
0,252747
-0,280702
-0,032193
7
BMRI
-0,411679
1,320988
0,382979
0,038462
1,330749
8
INCO
-0,799481
0,891192
0,335616
-0,343590
0,083738
9
INDF
-0,638835
2,817204
0,373239
-0,056410
2,495199
10
ISAT
-0,335260
-0,178261
0,142857
0,046296
-0,324368
11
MEDC
-0,636893
0,310160
0,377551
-0,281481
-0,230663
12
PGAS
-0,394137
1,096774
0,134615
-0,282486
0,554767
13
PTBA
-0,425000
1,500000
0,330435
-0,244009
1,161426
14
SMCB
-0,640000
1,460317
0,451613
-0,033333
1,238597
15
TINS
-0,623693
0,851852
0,375000
-0,392727
0,210431
16
TLKM
-0,320197
0,369565
-0,158730
-0,113208
-0,222570
17
UNSP
-0,883408
1,230769
-0,327586
-0,269231
-0,249456
18
UNTR
-0,561185
2,522727
0,535484
0,107143
2,604169


Hasil perhitungan ini menggambarkan adanya capital gain atau capital loss dari suatu saham pada periode tertentu. Capital gain adalah selisih positif antara harga beli dengan harga jual. Sedangkan capital loss adalah selisih negatif antara harga beli dengan harga jual. Pada tahun 2008, 17 perusahaan dari 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian mengalami capital loss, hal ini menandakan bahwa krisis ekonomi yang melanda benua eropa pada tahun 2008 sangat berdampak pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia


2. Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan (Expected Return) Saham Individual

Ringkasan hasil perhitungan expected return saham individu
No
Kode
Total Ri
N
E(Ri)(%)
1
AALI
3,459650
4
86,491254
2
ANTM
0,036785
4
0,919622
3
ASII
2,604146
4
65,103654
4
BBCA
0,952306
4
23,807657
5
BBRI
0,924024
4
23,100595
6
BDMN
-0,032193
4
-0,804837
7
BMRI
1,330749
4
33,268716
8
INCO
0,083738
4
2,093447
9
INDF
2,495199
4
62,379963
10
ISAT
-0,324368
4
-8,109189
11
MEDC
-0,230663
4
-5,766581
12
PGAS
0,554767
4
13,869172
13
PTBA
1,161426
4
29,035652
14
SMCB
1,238597
4
30,964926
15
TINS
0,210431
4
5,260780
16
TLKM
-0,222570
4
-5,564238
17
UNSP
-0,249456
4
-6,236395
18
UNTR
2,604169
4
65,104230



Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) tidak memenuhi syarat dalam pembentukan portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal karena memiliki nilai E(Ri)<0, sedangkan 13 sampel yang lainnya memenuhi salah satu syarat pembentukan portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal karena memiliki nilai E(Ri)>0.

2.        Tingkat Pengembalian Pasar/ Return Market (Rm)

Ringkasan hasil perhitungan return market saham individu

Periode
ILQ45
Rm
2007
599,8214

2008
270,232
-0,549479228
Periode
ILQ45
Rm
2009
498,288
0,8439267
2010
661,378
0,327300678
2011
673,506
0,018337471
Total

0,64008562
E(Rm)

0,32004281
Dari tabel diatas diketahui bahwa return market sebesar 0,64 dengan expected return market sebesar 0,32. Besarnya tingkat pengembalian pasar sangat fluktuatif, hal ini terbukti dari hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian pasar selalu berubah-ubah sesuai dengan volume dan frekuensi perdagangan saham.

3.      Tingkat Return Bebas Risiko

Tahun
Suku Bunga SBI (%)
2008
9,25
2009
6,50
2010
6,50
2011
6.00
Total
28,25
Rata-rata RBR
7,06


Tingkat suku bunga bebas risiko yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 7,06%.

5. Analisis Regresi

Analisis regresi dimaksudkan untuk memperoleh nilai alpha (α) dan beta (β) yang membentuk persamaan dari dua variabel, yaitu variabel dependent (return sekuritas = Ri) dan variabel independent (return market = Rm).
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
No
Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
α
β
Sig.
1
Astra Agro Lestari Tbk
AALI
0,72
0,905
0,801
2
Astra Internasional Tbk
ASII
0,33
2,008
0,031
3
Bank Central Asia Tbk
BBCA
0,17
0,424
0,023
4
Bank Rakyat Indonesia Tbk
BBRI
0,167
0,397
0,464
5
Bank Mandiri (Persero) Tbk
BMRI
0,136
1,231
0,024
6
Indofood Sukses Makmur Tbk
INDF
0,239
2,404
0,078
7
Perusahaan Gas Negara Tbk
PGAS
-0,033
1,072
0,079
8
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
PTBA
0,068
1,391
0,067
9
Holcim Indonesia Tbk
SMCB
0,069
1,504
0,012
10
United Tractors Tbk
UNTR
0,306
2,157
0,053


Hasil regresi pada tabel diatas menunjukkan bahwa 9 sampel merupakan kandidat portofolio optimal dengan tingkat signifikasi < 5% (level of significant) yang berarti variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada saham-saham Indeks LQ45 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.    Metode Indeks Tunggal dapat membentuk portofolio optimal pada
saham LQ 45 yang memberikan tingkat keuntungan tertinggi pada tingkat risiko tertentu dan tingkat keuntungan tertentu pada tingkat risiko terendah.

2. Titik pembatas (cut of point) yang dihasilkan adalah sebesar 68,25 dengan Excess Return to Beta (ERB) sebesar 6,3495078. Saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dari cut of point menjadi kandidat portofolio optimal. Saham yang menjadi kandidat portofolio optimal adalah saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
3.   Tujuh sampel yang terpilih dalam penelitian ini merupakan saham optimal karena memiliki nilai E(Ri)>0, E(Ri) > RBR (E(Ri) > 0,706%) dan signifikansi < 5% (level of significant) yang menunjukkan variabel bebas (RM) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat(R).

4.    Proporsi dana saham pembentuk portofolio optimal adalah Bank Central Asia Tbk sebesar 82,03%, PT Astra Internasional Tbk sebesar 8,31%, Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 4,32%, PT United Tractor Tbk sebesar 3,30%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 1,45%, Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar 0,54% dan PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,05%.

5.   Tingkat pengembalian yang diberikan oleh portofolio optimal yang terbentuk adalah sebesar 0,478 dengan risiko portofolilo sebesar 0,023. Nilai return portofolio optimal tersebut lebih besar dari pada return pasar sebesar 0,320 yang membuktikan bahwa diversifikasi saham akan memperoleh hasil yang optimal sesuai dengan resiko yang dihadapi.

















DAFTAR PUSTAKA


Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Cetakan Kedua, Jakarta: Rineka Cipta.

Fauziah Rahmania, Aries. 2005. Analisis Portofolio Saham pada PT. Astra Internasional, Tbk; PT.HM. Sampoerna, Tbk; dan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Malang: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad. Dr. dan Pudjiastuti Enny. 2004. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Pujiani, Dewi. 2007. Analisa Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Atas Saham Industri LQ45 Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. UNS. Tidak Dipublikasikan.

Risnawati, Yeprimar. 2009. Analisis Investasi Dan Penentuan Portofolio Saham Optimal Di Bursa Efek Indonesia (Studi Komparatif Penggunaan Model Indeks Tunggal Dan Model Random Pada Saham LQ-45). Skripsi. UNS. Tidak Dupublikasikan.

Rodoni, Ahmad dan Othman Young. 2002. Analisis dan Teori Portofolio. Edisi Pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tandellin, Eduardus. 2001 Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.

Wahyudi, Henry Dwi. 2002. Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio Saham Optimal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 1 Nomor 2.










 

0 komentar:

Posting Komentar