JURNAL
PORTOFOLIO SAHAM
“ANALISIS PORTOFOLIO SAHAM SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN INVESTASI PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”
Oleh :
Ayu Rachmani
(21214884)
KELAS 1EB10
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
Mata Kuliah : PeREKONOMIAN INDONESIA
Dosen : ADITYA RIAN RAMADHAN, SE
Universitas
gunadarma
ANALISIS
PORTOFOLIO SAHAM SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(Studi Kasus Penggunaan Model Indeks Tunggal Pada Saham
LQ-45)
Abstrak
Semakin berkembangnya perekonomian dunia dan naiknya
peringkat Indonesia menjadi investment grade, investasi asing langsung (foreign
direct investment/FDI) cenderung lebih diminati oleh investor luar negeri.
Meskipun demikian, investasi portofolio tetap disinyalir akan mengalami
penurunan dikarenakan faktor perlambatan perekonomian global sebagai akibat
terjadinya krisis keuangan di benua Eropa, sehingga investor tidak tertarik
berinvestasi pada portofolio meski di negara yang telah memperoleh rating
investment grade. Analisis portofolio saham ini akan memberikan perbandingan
antara tingkat risiko dan tingkat keuntungan dari portofolio saham, sehingga
bisa dibentuk portofolio saham yang optimal, yakni portofolio saham yang dapat
memberikan tingkat keuntungan tertinggi pada tingkat risiko tertentu dari
portofolio yang dapat memberikan tingkat keuntungan tertentu pada tingkat
risiko yang terendah.
Tujuan
penelitian untuk mengetahui bentukan portofolio dengan menggunakan model indeks
tunggal pada saham-saham indeks LQ 45.
Metodologi Penelitian ini menggunakan metode indeks tunggal.
Populasi pada penelitian ini adalah saham indeks LQ 45. Pengolahan data
menggunakan metode analisis regresi linear berganda untuk menguji signifikan
beta persamaan regresi berdasarkan model indeks tunggal.
Hasil
Penelitian metode indeks tunggal membentuk portofolio optimal dengan proporsi
dana Bank Central Asia Tbk sebesar 82,03%, PT Astra Internasional Tbk sebesar
8,31%, Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 4,32%, PT United Tractor Tbk sebesar
3,30%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 1,45%, Bank Rakyat Indonesia Tbk
sebesar 0,54% dan PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,05%.
BAB 1
LATAR
BELAKANG
Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para
investor. Pasar modal merupakan salah satu pilihan alternatif. Menurut UU No.8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan
yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik
yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek. Dapat dikatakan pasar modal memiliki peran yang
strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat
investasi bagi masyarakat. Pasar modal merupakan alternatif pembiayaan dan
pendanaan bagi kegiatan usaha masyarakat. Bagi perusahaan yang membutuhkan
dana, perusahaan dapat menjual surat berharganya ke dalam bentuk saham, yang
kemudian dijual di pasar primer (primary market), surat berharga yang
baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik (initial public
offering/IPO). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar
diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market).
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut setiap
investor untuk melakukan investasi dengan tepat, sehingga tingkat pengembalian
atau pendapatan yang merupakan tujuan utama masing-masing investor dapat
tercapai sesuai dengan yang sudah ditargetkan. Setiap investasi yang dilakukan
harus melihat terlebih dahulu beberapa faktor, baik faktor kondisi ekonomi
maupun faktor keadaan-keadaan yang mempengaruhi kondisi ekonomi itu sendiri,
juga keadaan perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan tempat untuk
menginvestasikan dananya tersebut.
Pemilihan saham dalam diversifikasi saham harus didasarkan
pada kondisi fundamental perusahaan. Penelitian ini akan menjadikan indeks LQ
45 sebagai populasi. Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham
yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar, hal itu
merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih
berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan
(setiap awal bulan Februari dan Agustus). Sesuai dengan perumusan masalah, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentukan portofolio dengan
menggunakan model indeks tunggal pada saham-saham indeks LQ 45.
Penelitian ini meneliti tentang analisis investasi dan
penetuan portofolio optimal di Bursa Efek Jakarta (Studi Komparatif Metode
Indeks Tunggal dan Metode Random). Penelitian ini menunjukkan bahwa
penentuan portofolio dengan menggunakan Model Indeks Tunggal dapat memberikan return
yang optimal dibandingkan dengan penentuan portofolio secara random atau
acak.
Penelitian ini tentang Analisis Portofolio Saham pada PT.
Astra Internasional, Tbk; PT. HM. Sampoerna, Tbk; dan PT. Indofood Sukses
Makmur, Tbk. Penelitian ini memberikan informasi bahwa analisis portofolio
sangat berperan bagi para investor dalam menentukan besarnya proporsi dana dari
beberapa saham yang telah dipilih agar memperoleh keuntungan yang optimal.
TINJAUAN PUSTAKA
Pasar
modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Investasi pada hakikatnya
merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa mendatang. Investasi saham perusahaan go
public, merupakan investasi yang berisiko tinggi, karena rentan terhadap
perubahan, baik berupa perubahan di luar negeri maupun di dalam negeri. Risiko
merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected
return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual
return).
Investasi
akan menimbulkan resiko. Untuk meminimalkan resiko tersebut, investor membentuk
portofolio. Dalam pembentukan portofolio, investor selalu menginginkan return
yang maksimal dengan resiko yang rendah.
Portofolio adalah kumpulan investasi
yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali
merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko. Tujuan
investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan
faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah
satu faktor yang mendorong investor untuk berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko
atas investasi yang dilakukannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode indeks tunggal. Populasi
pada penelitian ini adalah saham indeks LQ 45. Pengolahan data menggunakan
metode analisis regresi linear berganda untuk menguji signifikan beta persamaan
regresi berdasarkan model indeks tunggal.
Penelitian ini dilakukan pada Pusat Referensi Pasar Modal
Bursa Efek Indonesia (PRPM-BEI). Pengambilan dan pengolahan data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun
2012.
Populasi
adalah kumpulan dari individu dan kualitas serta ciri-ciri yang telah
diterapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang
menjadi komponen saham-saham indeks LQ 45 dari tahun 2008 sampai dengan 2011.
Sampel
adalah bagian dari populasi yang diambil atau diteliti. Sampel yang diambil
dalam penelitian ini sebanyak 18 sampel. Sampel yang dipilih telah memenuhi
kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :
a)
Masuk dalam rangking 45 terbesar dari total
transaksi daham di pasar reguler
b)
Membagikan
secara periodik deviden
c)
Selalu
tercatat di index LQ 45 selama periode penelitian
d)
Keadaan
keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan nya, frekuensi dan
jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Variabel
yang digunakan untuk menentukan portofolio saham yang memiliki return optimal
dengan risiko tertentu dan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan investasi
terdiri dari:
1.
Model Indeks Tunggal ;
2.
Portofolio Optimal, yang memiliki indikator variabel, sebagai berikut :
a)
Return sekuritas (Rij)
b)
Return pasar (Rmt)
c) Expected
Return (ERi)
d)
Tingkat pengembalian bebas risiko (RBR)
Analisis
data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode analisis data
kuantitatif, yaitu analisis data dengan menggunakan data berupa angka-angka.
Data tersebut diperoleh dari nilai harga saham bulanan 18 sampel terpilih. Alat
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Indeks Tunggal.
Beberapa rumus metode indeks tunggal, antara lain:
1.
Menentukan tingkat keuntungan masing-masing saham yaitu dengan rumus:
Notasi
:
Rij =
return realisasi atau tingkat keuntungan yang telah terjadi
Pt =
harga saham akhir
Pt-1
= harga saham awal
Dt =
prosentase deviden terhadap harga saham periode sebelumnya
2.
Menghitung tingkat return pasar dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Notasi
:
Rmt =
Return pasar
ILQ45t
= I LQ 45 periode t
ILQ45t-1
= I LQ 45 periode t-1
t =
periode
3.
Menghitung tingkat expected return (tingkat pengembalian yang diharapkan
atas saham) dengan rumus :
Notasi
:
E(Ri)
= return ekspektasi atau tingkat keuntungan yang diharapkan dari
investasi i.
Rij =
return realisasi dari investasi pada saham i pada keadaan j
N =
periode pengamatan
4.
Menentukan tingkat pengembalian bebas risiko (RBR) yang akan menggunakan
rata-rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama periode 2008 sampai
dengan periode 2011.
5.
Analisis terhadap persamaan regresi Model Indeks Tunggal
Analisis
regresi ini bertujuan untuk mencari bentuk persamaan dari dua variabel, yaitu
variabel dependent (Return sekuritas = Ri) dan variabel independent
(Return Pasar = Rm). Sekaligus untuk menguji signifikan beta
persamaan regresi berdasarkan Model Indeks Tunggal adalah sebagai berikut :
Ri = αi + βi.Rm + ei
Notasi
:
Ri = Return
sekuritas ke-i
αi =
nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independent terhadap return
pasar
βi =
beta yang merupakan koefisien mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan Rm
Ei =
kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasi sama
dengan nol atau E(ei) = 0
6.
Penentuan Portofolio Optimal
a.
Penentuan tingkat saham tertinggi hingga terendah terhadap ERB (exces return
to beta) dengan rumus :
Notasi
:
ERBi
= excess return to beta sekuritas ke-i
E(Ri)
= return ekspektasi berdasarkan models indeks tunggal untuk sekuritas
ke-i
RBR =
return aktiva bebas risiko
= beta sekuritas ke-i
b.
Penentuan Cut off Rate dan Cut off point (C*) dengan rumus :
i
|
|||||||||||
s M
|
2 å Aj
|
||||||||||
Ci =
|
j =1
|
||||||||||
i
|
|||||||||||
1 +s M
|
2 åBj
|
||||||||||
j =1
|
|||||||||||
Notasi:
|
|||||||||||
s M 2
|
=
varian dari return indeks pasar
|
||||||||||
dimana
:
|
|||||||||||
Ai =
|
[E(Ri) -
RBR ]bi
|
||||||||||
s ei
|
2
|
||||||||||
dan
|
|||||||||||
Bi =
|
bi 2
|
||||||||||
s ei
|
2
|
||||||||||
Notasi :
|
|||||||||||
s ei
|
2 =
|
varian dari
kesalahan residu
|
sekuritas
ke-i yang juga merupakan risiko unik atau risiko tidak sistematik.
7. Menentukan besarnya proporsi dana
dengan rumus :
wi =
|
Zi
|
||||||||||
k
|
|||||||||||
åZj
|
|||||||||||
j =1
|
|||||||||||
Dimana nilai Zi adalah sebesar :
|
|||||||||||
Zi =
|
bi
|
(ERBi -C *)
|
|||||||||
s ei
|
2
|
||||||||||
Notasi :
|
|||||||||||
Wi
|
=
proporsi sekuritas ke-i
|
||||||||||
k
|
= jumlah
sekuritas di
|
||||||||||
portofolio optimal
|
|||||||||||
bi
|
=
beta sekuritas ke-i
|
||||||||||
s ei
|
2
|
= varian dari kesalahan residu
|
|||||||||
sekuritas ke-i
|
|||||||||||
ERBi
|
=
excess return to
beta
|
||||||||||
sekuritas ke-i
|
|||||||||||
C*
|
= nilai
cut off point
yang
|
||||||||||
merupakan nilai Ci terbesar
8. Menentukan return ekspektasi dan risiko portofolio
optimal dengan menggunakan rumus :
E(RP )
=
a
p + bp .E(RM )
s p
2 =
bp
2 .s M
2 +s ei
2
HASIL
PENELITIAN
Data dalam penelitian ini
adalah harga saham tahunan, indeks LQ 45 dan suku bunga SBI. Sampel dari
penelitian ini adalah 18 perusahaan, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT
Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank
Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Danamon
Tbk (BDMN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT International Nickel Indonesia
Tbk (INCO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indosat Tbk (ISAT), PT
Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), PT
Timah Tbk (TINS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bakrie Sumatera
Plantation Tbk (UNSP) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Pembentukan
portofolio optimal :
1.
Tingkat
Keuntungan (Actual Return) Saham Individu
Ringkasan
hasil perhitungan actual return saham individu
No
|
Kode
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
Total
|
1
|
AALI
|
-0,650000
|
-0,540816
|
4,822222
|
-0,171756
|
3,459650
|
2
|
ANTM
|
-0,756425
|
1,018349
|
0,113636
|
-0,338776
|
0,036785
|
3
|
ASII
|
-0,613553
|
2,289100
|
0,572046
|
0,356554
|
2,604146
|
4
|
BBCA
|
-0,109589
|
0,492308
|
0,319588
|
0,250000
|
0,952306
|
5
|
BBRI
|
0,236486
|
0,672131
|
0,372549
|
-0,357143
|
0,924024
|
6
|
BDMN
|
-0,471981
|
0,467742
|
0,252747
|
-0,280702
|
-0,032193
|
7
|
BMRI
|
-0,411679
|
1,320988
|
0,382979
|
0,038462
|
1,330749
|
8
|
INCO
|
-0,799481
|
0,891192
|
0,335616
|
-0,343590
|
0,083738
|
9
|
INDF
|
-0,638835
|
2,817204
|
0,373239
|
-0,056410
|
2,495199
|
10
|
ISAT
|
-0,335260
|
-0,178261
|
0,142857
|
0,046296
|
-0,324368
|
11
|
MEDC
|
-0,636893
|
0,310160
|
0,377551
|
-0,281481
|
-0,230663
|
12
|
PGAS
|
-0,394137
|
1,096774
|
0,134615
|
-0,282486
|
0,554767
|
13
|
PTBA
|
-0,425000
|
1,500000
|
0,330435
|
-0,244009
|
1,161426
|
14
|
SMCB
|
-0,640000
|
1,460317
|
0,451613
|
-0,033333
|
1,238597
|
15
|
TINS
|
-0,623693
|
0,851852
|
0,375000
|
-0,392727
|
0,210431
|
16
|
TLKM
|
-0,320197
|
0,369565
|
-0,158730
|
-0,113208
|
-0,222570
|
17
|
UNSP
|
-0,883408
|
1,230769
|
-0,327586
|
-0,269231
|
-0,249456
|
18
|
UNTR
|
-0,561185
|
2,522727
|
0,535484
|
0,107143
|
2,604169
|
Hasil perhitungan ini
menggambarkan adanya capital gain atau capital loss dari suatu
saham pada periode tertentu. Capital gain adalah selisih positif antara
harga beli dengan harga jual. Sedangkan capital loss adalah selisih
negatif antara harga beli dengan harga jual. Pada tahun 2008, 17 perusahaan
dari 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian mengalami capital loss,
hal ini menandakan bahwa krisis ekonomi yang melanda benua eropa pada tahun
2008 sangat berdampak pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia
2.
Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan (Expected Return) Saham Individual
Ringkasan
hasil perhitungan expected return saham individu
No
|
Kode
|
Total Ri
|
N
|
E(Ri)(%)
|
1
|
AALI
|
3,459650
|
4
|
86,491254
|
2
|
ANTM
|
0,036785
|
4
|
0,919622
|
3
|
ASII
|
2,604146
|
4
|
65,103654
|
4
|
BBCA
|
0,952306
|
4
|
23,807657
|
5
|
BBRI
|
0,924024
|
4
|
23,100595
|
6
|
BDMN
|
-0,032193
|
4
|
-0,804837
|
7
|
BMRI
|
1,330749
|
4
|
33,268716
|
8
|
INCO
|
0,083738
|
4
|
2,093447
|
9
|
INDF
|
2,495199
|
4
|
62,379963
|
10
|
ISAT
|
-0,324368
|
4
|
-8,109189
|
11
|
MEDC
|
-0,230663
|
4
|
-5,766581
|
12
|
PGAS
|
0,554767
|
4
|
13,869172
|
13
|
PTBA
|
1,161426
|
4
|
29,035652
|
14
|
SMCB
|
1,238597
|
4
|
30,964926
|
15
|
TINS
|
0,210431
|
4
|
5,260780
|
16
|
TLKM
|
-0,222570
|
4
|
-5,564238
|
17
|
UNSP
|
-0,249456
|
4
|
-6,236395
|
18
|
UNTR
|
2,604169
|
4
|
65,104230
|
Dari
tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat keuntungan yang diharapkan dari PT
Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Medco Energi Internasional
Tbk (MEDC), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bakrie Sumatera
Plantation Tbk (UNSP) tidak memenuhi syarat dalam pembentukan portofolio
optimal berdasarkan model Indeks Tunggal karena memiliki nilai E(Ri)<0,
sedangkan 13 sampel yang lainnya memenuhi salah satu syarat pembentukan
portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal karena memiliki nilai
E(Ri)>0.
2.
Tingkat
Pengembalian Pasar/ Return Market (Rm)
Ringkasan hasil perhitungan
return market saham individu
Periode
|
ILQ45
|
Rm
|
2007
|
599,8214
|
|
2008
|
270,232
|
-0,549479228
|
Periode
|
ILQ45
|
Rm
|
2009
|
498,288
|
0,8439267
|
2010
|
661,378
|
0,327300678
|
2011
|
673,506
|
0,018337471
|
Total
|
0,64008562
|
|
E(Rm)
|
0,32004281
|
Dari tabel diatas diketahui
bahwa return market sebesar 0,64 dengan expected return market sebesar
0,32. Besarnya tingkat pengembalian pasar sangat fluktuatif, hal ini terbukti
dari hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian pasar selalu
berubah-ubah sesuai dengan volume dan frekuensi perdagangan saham.
3. Tingkat Return Bebas
Risiko
Tahun
|
Suku
Bunga SBI (%)
|
2008
|
9,25
|
2009
|
6,50
|
2010
|
6,50
|
2011
|
6.00
|
Total
|
28,25
|
Rata-rata
RBR
|
7,06
|
Tingkat suku bunga bebas risiko yang digunakan dalam
penelitian ini, berdasarkan hasil perhitungan adalah sebesar 7,06%.
5. Analisis Regresi
Analisis regresi dimaksudkan untuk memperoleh
nilai alpha (α)
dan beta (β)
yang membentuk persamaan dari dua variabel, yaitu variabel dependent (return
sekuritas = Ri) dan variabel independent (return market = Rm).
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
No
|
Nama
Perusahaan
|
Kode
Perusahaan
|
α
|
β
|
Sig.
|
1
|
Astra
Agro Lestari Tbk
|
AALI
|
0,72
|
0,905
|
0,801
|
2
|
Astra
Internasional Tbk
|
ASII
|
0,33
|
2,008
|
0,031
|
3
|
Bank
Central Asia Tbk
|
BBCA
|
0,17
|
0,424
|
0,023
|
4
|
Bank
Rakyat Indonesia Tbk
|
BBRI
|
0,167
|
0,397
|
0,464
|
5
|
Bank
Mandiri (Persero) Tbk
|
BMRI
|
0,136
|
1,231
|
0,024
|
6
|
Indofood
Sukses Makmur Tbk
|
INDF
|
0,239
|
2,404
|
0,078
|
7
|
Perusahaan
Gas Negara Tbk
|
PGAS
|
-0,033
|
1,072
|
0,079
|
8
|
Tambang
Batubara Bukit Asam Tbk
|
PTBA
|
0,068
|
1,391
|
0,067
|
9
|
Holcim
Indonesia Tbk
|
SMCB
|
0,069
|
1,504
|
0,012
|
10
|
United
Tractors Tbk
|
UNTR
|
0,306
|
2,157
|
0,053
|
Hasil
regresi pada tabel diatas menunjukkan bahwa 9 sampel merupakan kandidat
portofolio optimal dengan tingkat signifikasi < 5% (level of significant)
yang berarti variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan pada saham-saham Indeks LQ45 dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Metode Indeks Tunggal dapat membentuk
portofolio optimal pada
saham LQ 45 yang memberikan
tingkat keuntungan tertinggi pada tingkat risiko tertentu dan tingkat
keuntungan tertentu pada tingkat risiko terendah.
2. Titik pembatas (cut of
point) yang dihasilkan adalah sebesar 68,25 dengan Excess Return to Beta
(ERB) sebesar 6,3495078. Saham yang memiliki nilai ERB lebih besar dari cut
of point menjadi kandidat portofolio optimal. Saham yang menjadi kandidat
portofolio optimal adalah saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank
Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra
Internasional Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
3.
Tujuh
sampel yang terpilih dalam penelitian ini merupakan saham optimal karena
memiliki nilai E(Ri)>0, E(Ri) > RBR (E(Ri) > 0,706%) dan signifikansi
< 5% (level of significant) yang menunjukkan variabel bebas (RM)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat(R).
4.
Proporsi dana saham pembentuk portofolio
optimal adalah Bank Central Asia Tbk sebesar 82,03%, PT Astra Internasional Tbk
sebesar 8,31%, Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 4,32%, PT United Tractor Tbk
sebesar 3,30%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 1,45%, Bank Rakyat
Indonesia Tbk sebesar 0,54% dan PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 0,05%.
5.
Tingkat
pengembalian yang diberikan oleh portofolio optimal yang terbentuk adalah
sebesar 0,478 dengan risiko portofolilo sebesar 0,023. Nilai return portofolio
optimal tersebut lebih besar dari pada return pasar sebesar 0,320 yang
membuktikan bahwa diversifikasi saham akan memperoleh hasil yang optimal sesuai
dengan resiko yang dihadapi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad,
Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Cetakan
Kedua, Jakarta: Rineka Cipta.
Fauziah
Rahmania, Aries. 2005. Analisis Portofolio Saham pada PT. Astra
Internasional, Tbk; PT.HM. Sampoerna, Tbk; dan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Malang: Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang.
Halim,
Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Husnan,
Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Husnan,
Suad. Dr. dan Pudjiastuti Enny. 2004. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan
Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Jogiyanto.
2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
BPFE.
Pujiani,
Dewi. 2007. Analisa Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Atas
Saham Industri LQ45 Di Bursa Efek Jakarta. Tesis. UNS. Tidak Dipublikasikan.
Risnawati,
Yeprimar. 2009. Analisis Investasi Dan Penentuan Portofolio Saham Optimal Di
Bursa Efek Indonesia (Studi Komparatif Penggunaan Model Indeks Tunggal Dan
Model Random Pada Saham LQ-45). Skripsi. UNS. Tidak Dupublikasikan.
Rodoni,
Ahmad dan Othman Young. 2002. Analisis dan Teori Portofolio. Edisi
Pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Tandellin,
Eduardus. 2001 Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama.Yogyakarta: BPFE.
Wahyudi,
Henry Dwi. 2002. Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio Saham Optimal. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Volume 1 Nomor 2.
0 komentar:
Posting Komentar